Rabu, 04 Agustus 2010

POSISI MENYUSUI YANG BENAR

POSISI MENYUSUI YANG BENAR
Berikut langkah langkah menyusui yang benar yang terbagi menjadi 5 bagian :
1. Persiapan mental dan fisik. Ibu yang akan menyusui harus dalam keadaan tenang, tidak tergesa gesa atau takut dan malu payudaranya yang indah nongol ke permukaan. Tentu untuk memperoleh suasana ini, perlu dicari lokasi menyusui yang pas dan terjaga privasinya sehingga terhindar dari tontonan orang. Minum segelas air sebelum menyusui merupakan salah satu cara untuk membuat sang ibu merasa tenang. Hindari menyusui dalam keadaan haus dan lapar.
2 Persiapan tempat dan alat. Sebelum menyusui perlu dicari tempat duduk/kursi yang nyaman dengan siburan punggung dan tangan serta bantalan untuk menopang tangan yang menggendong bayi.
3. Sebelum menggendong bayi, tangan dicuci sampai benar benar bersih untuk menghindari ASI terkontaminasi oleh kuman. Lalu sebelum menyusui, tekan daerah sekitar puting susu diantara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2 – 3 tetes ASI, kemudian oleskan ke seluruh bagian puting susu. Cara menyusui yang baik adalah bila ibu melepaskan kedua payudaranya dari pemakaian BH.
4. Susukan bayi sesuai dengan kebutuhan, jangan dijadual. Biasanya kebutuhan terpenuhi dengan menyusui tiap 2 – 3 jam. Setiap menyusui, lakukan pada kedua payudara secara bergantian masing masing selama kurang lebih 10 menit. Mulai selalu dengan payudara sisi yang terakhir disusui sebelumnya. Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.
5. Setelah selesai, oleskan ASI seperti awal menyusui dan biarkan kering oleh udara sebelum memakai BH untuk mencegah lecet. Hal ini dapat dilakukan sambil menyangga bayi agar bersendawa. Menyendawakan bayi setelah menyusui harus selalu dilakukan untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah.


Teknik Menyusui Yang Benar

Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).
Pembentukan dan Persiapan ASI
Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan, payudara semakin padat karena retensi air, lemak serta berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam.
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.
Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Gambar 1. Posisi menyusui sambil berdiri yang benar (Perinasia, 1994)
Gambar 2. Posisi menyusui sambil duduk yang benar (Perinasia, 1994)
Gambar 3. Posisi menyusui sambil rebahan yang benar (Perinasia, 1994)
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan  posisi kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
Gambar 4. Posisi menyusui balita pada kondisi normal (Perinasia, 1994)
Gambar 5. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di ruang perawatan (Perinasia, 2004)
Gambar 6. Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah (Perinasia, 2004)
Gambar 7. Posisi menyusui bayi bila ASI penuh (Perinasia, 2004)
Gambar 8. Posisi menyusui bayi kembar secara bersamaan (Perinasia, 2004)
Langkah-langkah menyusui yang benar
Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.
Gambar 9. Cara meletakan bayi (Perinasia, 2004)
Gambar 10. Cara memegang payudara (Perinasia, 2004)
Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

Gambar 11. Cara merangsang mulut bayi (Perinasia, 2004)
Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
Gambar 12. Perlekatan benar (Perinasia, 2004)
Gambar 13. Perlekatan salah (Perinasia, 2004)
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tibu-tibu sebagai berikut :
  1. Bayi tampak tenang.
  2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
  3. Mulut bayi terbuka lebar.
  4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
  5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
  6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
  7. Puting susu tidak terasa nyeri.
  8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
  9. Kepala bayi agak menengadah.
Gambar 14. Teknik menyusui yang benar (Perinasia, 2004)
Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.
Gambar 15. Kutang (BH) yang baik untuk ibu menyusui (Perinasia, 2004)

POSISI MENYUSUI PADA BAYI KEMBAR
Bayi kembar. Football position juga tepat untuk bayi kembar. Caranya: peluk masing-masing satu kepala bayi dengan kedua tangan, seperti memegang bola. Letakkan tepat di bawah payudara. Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar. Untuk memudahkan, kedua bayi dapat diletakkan pada satu bidang datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang. Dengan demikian cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja. Cara lain adalah dengan meletakkan bantal di atas pangkuan.

Kita boleh menyusui kedua bayi kembar Ibu secara bersamaan atau terpisah (bergantian), tergantung pada ‘permintaan’ si kembar .  Masing-masing mempunyai segi positifnya.
Jika menyusui bayi kembar secara bergantian, ini akan memberi kesempatan Ibu dan bayi untuk saling mengenal sehingga ikatan Ibu dengannya menguat.  Namun, jika Ibu menyusui bayi kembar secara bersamaan, maka ritme ‘hidup’ mereka pun akan lebih seragam.  Artinya, jika salah satu bayi buang air besar (BAB) maka secara berbarengan saudara kembarnya juga BAB.  Dengan begitu, waktu bebas Ibu makin besar.

Lalu, apa saja tips untuk menyusui si kembar secara berbarengan?
1.      Jangan panik.
2.      Sediakan dua buah bantal untuk menahan dan mengalasi tubuh si kembar.
3.      Akan lebih baik jika salah seorang baby sitter membantu mendekap salah seorang bayi sehingga lebih aman dan nyaman untuk si kecil.
4.      Football Hold. Susui bayi A pada payudara kanan sementara tubuh dan kakinya mengarah ke bawah ketiak kanan Ibu.  Susui bayi B pada payudara kiri sementara tubuh dan kakinya mengarah ke bawah ketiak kiri Ibu.  Dekaplah mereka masing-masing dengan tangan kanan Ibu memegangi kepala bayi A dan tangan kiri Ibu menahan bantal yang mengalasi kepala dan tubuh bayi B
5.      Combination Hold. Susui bayi A pada payudara kanan, dengan tubuh dan kakinya mengarah ke kanan.  Sementara bayi B Ibu susui pada payudara kiri dengan posisi tubuh dan kakinya mengarah ke kanan pula.  Dekaplah bayi A dengan tangan kanan Ibu.  Dan tangan kiri Ibu menahan kepala bayi B hingga bokongnya dengan bantuan sebuah bantal pada belakang siku kiri Ibu.
6.      Cradle Hold. Susui bayi A pada payudara kanan sementara tubuh dan kakinya mengarah ke kiri.  Bayi B menyusui pada payudara kiri, tubuh dan kakinya mengarah ke kanan.  Biarkan tubuh bayi B ‘di bawah ‘ tubuh bayi A, namun jangan terlalu ketat

Posisi Menyusui Yang Baik

Menyusui
Menyusui
Susu adalah hak setiap bayi dan seorang ibu tidak seharusnya mementingkan diri sendiri ketika bayi memerlukan ASI (air susu ibu). Dan untuk mengetahui posisi yang baik untuk bayi maupun ibu yang sedang menyusui silahkan baca tulisan berikut ini.
Sentuh bibir bayi dengan ujung puting hingga bayi membuka mulutnya. Biarkan dia membuka selebarnya mulutnya hingga sampai bagian besar areola (bagian berwarna coklat). Gerakan rahang dan bunyi tegukan memastikan bayi menyusui dalam posisi yang betul. Selepas menyusui, masukkan hujung jari kelingking ibu di hujung mulut bayi untuk menghentikan hisapan.
Refleks ‘let-down’
Refleks ‘let-down’ adalah rasa berdenyut yang menibukan aliran hangat susu dan bayi berada pada posisi penyusuan yang betul. Jika ibu tidak mengalami rasa ini, mungkin disebabkan oleh gangguan, tidak ada ruang untuk privacy/pribadi, rasa malu atau rasa cemas mengenai menyusui bayi, letih atau sakit.
Beralih payudara
Jika bisa, berikan bayi menyusui dari kedua payudara setiap kali menyusui. Alihkan bayi pada satu payudara sehingga dia berhenti menghisap. Angkat bayi, sendawakannya dan alihkannya ke payudara sebelah dan teruskan menyusui sehingga dia merasa kenyang. Untuk menyusui yang berikutnya, dimulai dari payudara yang terasa sarat dengan susu.
Sendawakan Bayi
Sendawakan bayi setiap kali selesai menyusui. Bayi mungkin termuntah susu, jadi pastikan ibu menyediakan kain/handuk. Jika dia tidak sendawa selepas 30 detik, dia mungkin tidak perlu disendawakan. Letakkan bayi di bahu ibu dan gosok atau tepuk perlahan belakang badannya.
Pilih posisi yang nyaman
Dapatkan posisi yang membuat ibu dan bayi ibu merasa nyaman. Tubuh bayi haruslah rapat dengan ibu dan muka bayi bertemu dengan payudara ibu. Mulutnya harus berhampiran dengan puting dan kepala, leher dan belakangnya sepatutnya dalam keadaan lurus. Belakang badan ibu juga perlu tegak, jangan membungkuk. Gunakan bantal untuk bersibur, jika perlu.
Posisi dakapan, posisi klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu. Posisi ini membolehkan perut bayi dan perut ibu bertemu supaya ibu tidak perlu memutar kepalanya untuk menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan ibu, sokong belakang badan dan punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya.
Posisi ‘football hold’, posisi ini sangat sesuai jika ibu baru pulih dari pembedahan ‘cesarean’, memiliki payudara yang besar, menyusui bayi premature atau bayi yang kecil ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong kepala bayi dengan tangan, gunakan bantal untuk menyokong belakang badan ibu.
Posisi berbaring, coba posisi ini apabila ibu dan bayi merasa letih. Jika ibu baru pulih dari pembedahan ‘Cesarean’ ini mungkin satu-satunya posisi yang bisa ibu coba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu dengan lengan dan sokong bayi ibu dengan lengan atas.
 

1 komentar: